Seni ini cukup terkenal dinegara-negara barat seperti dataran amerika dan eropa, namun tidak ada artikel apapun yang membahasnya dalam bahasa Indonesia, kemungkinan besar hal itu dipengaruhi latar belakang agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, aku tertarik untuk membahasnya, walaupun hanya terjemahan dari berbagai sumber bahasa inggris.

Seni visioner adalah seni yang dimaksudkan untuk melampaui dunia fisik dan menggambarkan visi kesadaran yang lebih luas termasuk tema spiritual atau mistis, atau didasarkan pada pengalaman lainnya yang seperti itu. - Alex Grey

Seni visioner seringkali mengusung tema-tema kesadaran spiritual, mistis, atau batin. Simbolisme, Kubisme, Surealisme, dan seni Psikedelik juga merupakan pelopor langsung bagi seni visioner kontemporer. Seniman visioner terkenal diantaranya Hilma af Klint, Hieronymous Bosch, William Blake, Morris Graves (dari Pacific Northwest School of Visionary Art), Emil Bisttram, dan Gustave Moreau di antara para pendahulu mereka. (Wikipedia)

Misi sang seniman adalah membuat jiwa terlihat. Seni visioner lebih mendorong kepada perkembangan pandangan batin. Untuk menemukan dunia visioner, kita menggunakan mata batin yang intuitif: Mata kontemplasi; mata jiwa. Semua ide inspiratif yang dimiliki seniman berasal dari sini.

Dunia visioner mencakup seluruh spektrum ruang imajinal; dari surga ke neraka, dari ketidakterbatasan bentuk sampai kekosongan tanpa bentuk. Psikolog James Hillman menyebutnya sebagai dunia imajinal. Penyair William Blake menyebutnya sebagai imajinasi ilahi. Penduduk asli menyebutnya mimpi; dan para Sufi menyebutnya alam al-mithal. Bagi Plato, ini adalah ranah pola dasar yang ideal. Orang-orang Tibet menyebutnya sambhogakaya; dimensi kekayaan batin. Para teosofis merujuk pada bidang kesadaran astral, mental, dan nirvanis. Carl Jung tahu dunia ini sebagai simbol kolektif yang tidak disadari. Apa pun yang kita pilih untuk menyebutnya, alam visioner adalah ruang yang kita kunjungi selama mimpi dan mengubah atau meningkatkan kesadaran.

Setiap tradisi seni sakral dimulai dengan visioner. Suku kata mistik, dan tulisan suci semua disadari ketika para guru dan seniman menerima pola dasar asli melalui kontak visioner dengan alam ilahi. Setelah pola dasar sakral diberikan, dibentuklah sebagai karya seni.

Visionary Art telah tumbuh popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir, memengaruhi budaya spiritual dan transformasional yang muncul. Ketika seorang seniman dapat terhubung dengan visi pribadi dan mendengarkan suara-suara jiwa, mereka dapat berbagi pengalaman ini dengan audiens mereka. Seni ini menjadi media untuk berbagi pengalaman visioner antara para seniman dan pecinta seni.

Berikut beberapa contoh karya seni Visionary Art.

The Net of Being - Alex Grey

Over Soul | Alex Grey
Over Soul - Alex Grey

Picture
The Summoning Of The Muse - A. Andrew Gonzalez

Eternal Tree - Jeff Angelo

 (vagallery.com)




Sekian sharing-sharing kali ini.
Peace, love.


Sumber: